Sebagai tempat wisata berbasis lingkungan dan pendidikan, wisata air tlatar telah meneyediakan berbagai wahana yang sayang jika dilewatkan. Berikut diantaranya:

  1. Pakecehan. Pakecehan berarti tempat bermain air dalam bahasa jawa (Keceh=bermain air). Wahana ini layaknya sungai dengan habitat ali berupa udang, kepiting kali, serangga air, ikan wader, sumpil, keong dan lain-lain. Dasarnya berupa batuan keras sehingga tak perlu khawatir terpeleset. Air di pakecehan ini aman untuk diminum, karena asli pemberian Allah melalui lereng gunung Merbabu.
  2. Pemancingan. Jika anda termasuk anggota klub Mancing Mania, cobalah sesekali memancing di wisata air tlatar. Buktikan sebagai pemancing ulung, anda bisa mendapat ikan bawal raksasa. Tak jarang, pemancingan di wisata air tlatar tampil di layar kaca. 

  3. Tempat Pertemuan. Di tempat ini anda bisa kumpul bareng teman kerja ataupun komunitas untuk sekedar merasakan kebersamaan atau urusan pekerjaan. Banyak menu makanan dengan menu utama ikan bisa anda pesan, seperti ikan nila, bawal, gurameh, udang, lele, dan macam-macam dengan berbagai variasi bumbu hidangan. Ditambah dengan view sesuai selera anda, wisata air tlatar menawarkan keunikan tersendiri. Anda bisa memilih view pakecehan, pasegaran, dan lain-lain. Untuk kebutuhan masal, disediakan ruang pertemuan berkapasitas 100-200 orang dengan berbagai pilihan lokasi dan view.
  4. Woodball Venue. Woodball merupakan salah satu jenis olahraga yang aslinya berasal dari Taiwan. Wahana woodball ini satu-satunya yang tercantik dan berkelas internasional di Indonesia. Pernah juga menjadi host Woodball Internasional Championship tahun 2007 dan 2008. Jika tertantang, anda pun bisa mencobanya. Olahraga Woodball tidaklah sulit dimainkan. Coba saja.
  5. Kolam Renang. Terdapat 5 kolam renang dengan berbagai ukuran. Variasi kedalaman 30 hingga 80 cm masih aman untuk anda yang tidak bisa berenang. Kolam renang di wisata air tlatar juga bisa untuk kompetisi kejuaran.
  6. Terapi Spa Ikan (Fish Spa). Di wahana ini terdapat ikan Garra Ruffa yang banyak digunakan untuk terapi. Ikan jenis ini tidak memiliki gigi. Ikan Garra Ruffa hanya menghisap permukaan kulit, karena tak bergigi tentu tidak akan melukai kulit. Fish spa diyakini bisa mencegah stroke, menghambat kepikunan, membuat rileks, dan sudah terbukti menyembuhkan penyakit kulit psoriasis. 
  7. Kali Bening. Bermain di sungai dengan air bening ini biasanya disukai anak-anak. Airnya tidak dalam sehingga aman untuk bermain. Untuk outbound, kalibening juga menantang. Debit air di sungai ini konstan baik musim kemarau mupun hujan. Dan tak jarang, ada juga yang semedi di sungai ini.
  8. Entrepreneruship dan Outbound. Pelatihan kewirausahaan (entreprenurship) didasari pada kenyataan bahwa bangsa Indonesia belum juga bisa bersaing dengan negara lain, bahkan asia tenggara sekalipun. Menurut seorang sosiolog David McClelland, sebuah negara akan makmur jika 2%  saja dari penduduknya menjadi entrepreneur. Tahun 2012, Indonesia baru mempunyai 1,56% wirausahawan yang sebelumnya hanya 0,18%. Idealnya, dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta penduduk seharusnya ada 6juta menjadi entrepreneur. Sebagai gambaran, persentasi jumlah penduduk yag jadi entrepreneur di Singapura 7,2%, Malaysia 5%, Jepang dan Cina 10%, Amerikalebih dari 12%.
  1. Laboratorium Alam dan Taman Hidrologi. Alam tidak seharusnya dieksploitasi secara berlebihan. Ketika keseimbangan alam sudah rusak maka akan datang bencana karena ulah kita sendiri. Di laboratorium hidrologi ini anda bisa melihat langsung siklus perputaran air di alam.
  2. Pembangkit Listrik. Pembangkit listrik di wisata air tlatar merupakan salah satu wahana wisata iptek yang disediakan. Terdapat pembangkit listrik tenaga surya (sel surya) dan 5 unit mikrohidro yang memanfaatkan aliran air dari pegunungan. Unit mikrohidro tersebut bisa menghasilkan listrik sebanyak 20.000 Watt dan bisa digunakan untuk keperluan listrik di wisata air tlatar seperti penerangan, pengeringan, elektronik, dan lain-lain.
  3. Budidaya Alfalfa. Alfalfa adalah tanaman asli arab yang dibawa ke Andalusia di Spanyol hingga ke daratan Amerika. Manfaatnya sangat banyak mulai dari pakan ternak hingga pengobatan herbal. Di Cina, alfalfa sudah digunakan utnuk pengobatan sejak abad 6 masehi. Untuk pakan ternak, alfalfa sangat potensial jika dikembangkan. Di wisata air tlatar, anda bisa belajar teknologi dan budidaya alfalfa.
Sumber: http://obyekwisataindonesia.com/ekowisata-air-tlatar-etasia/
Gambar: www.mancinginfo.com
Potensi adalah gambaran besaran kapasitas pembangkit listrik yang mungkin dapat dikembangkan pada suatu lokasi tertentu. Potensi sangat ditentukkan oleh debit air dan perbedaan tinggi muka air. Debit air di Umbul Tlatar berasal dari dua buah umbul yaitu Umbul Pengilon dan Umbul Asem ditambah dengan umbul-umbul kecil di sekitarnya. Jika di sentralkan pada suatu aliran ( chanal ) maka debit air Umbul Tlatar lebih dari 3 m3/ detik dan pada perencanaan mendatang apabila dibuat bendung dengan beda tinggi air permukaan atas dan tinggi permukaan air bawah adalah 2,5 m maka untuk satu titik potensi dari Umbul Tlatar mempunyai energi potensial dengan persamaan sebagai berikut :
P = η . ρ . g. H . Q (watt)
Dengan ketentuan :
P = potensi daya dalam watt
η = effisiensi mesin
ρ = Massa jenis air ( kg/m2 )
g = percepatan grafitasi ( 9,81 m / dt2 )
H = Head yaitu beda tinggi permukaan air atas dan permukaan air bawah ( m )
Q = debit air ( m3 / dt )
Digunakan debit setengah dari debit total Q = 1,5 m3/s
P = η . ρ . g. H . Q
= 0.6 . 1 . 9.81 . 2,5 . 1,5
= 22,0725 kw
Selain Potensi di Umbul Tlatar ada potensi yang tidak jauh dari Umbul Tlatar, tepatnya disebelah timur Umbul Tlatar yaitu Sendang Sidalem yang saat ini airnya masih terbuang percuma ke sungai. Berdasarkan pengamatan penulis terdapat debit air tidak kurang dari 200 liter / detik sedangkan dapat dibuat perbedaan tinggi ( Head ) 4 m kearah sungai.
Listrik yang dihasilkan tersebut dapat digunakan untuk pengembangan obyek wisata tersebut, yang antara lain dapat digunakan untuk :
1. Penerangan obyek wisata
2. Pemanasan air sehingga dapat berkembang pemandian air panas.
3. Sebagai pusat studi tentang PLTMH

Sumber:https://totosubagyo.wordpress.com/umbul-tlatar/


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjnAnyRvUhO1DptVct1QxlyzHGwR0M-8TZmytXE4vL-iguv3D3BqLIw39SO9jTBcxYKJBQy1qXcm_3rmULZ_jLisT2jwZyLyCKR_WagAle58hssbP3GfdA045CTlJAzMpFkNKHNAvso4XD/s1600/tlatar.jpg
Berdasarkan hasil wawancara Naniek Irawati S.Sen dengan Roesijadi pada tahun 1997 didapatkan informasi tentang asal-usul Umbul Tlatar sebagai berikut.
Cerita diawali dengan adanya sebuah desa yang merupakan bentangan padang ilalang, tanahnya kering kerontang, berpadas dan penuh bebatuan. Desa ini bernama Sambi. Pemimpin desa pada waktu itu bernama Ki Ageng Wonotoro, beliau adalah sosok figure yang sangat arif dan bijaksana penuh rasa tanggung jawab dalam memimpin desanya disamping itu beliau juga mempunyai kepandaian linuwih dalam hal kebatinan.
Ki Ageng Wonotoro merasa sangat prihatin melihat keadaan desanya yang gersang kekurangan air, untuk mendapatkan sumber / mata air Ki Ageng Wonotoro melakukan semedi mohon petunjuk kepada Tuhan Yang maha Kuasa agar diberi sumber air. Didalam semedinya Ki Ageng Wonotoro mendapat petunjuk ( ilham ) yang isinya “ Untuk mendapatkan sumber air supaya pergi ke Pantaran menemui ki Ageng Pantaran. Singkat cerita Ki Ageng Wonotoro memerintahkan seorang cantriknya untuk menemui Ki ageng Pantaran untuk meminta sumber air. Setelah cantrik utusan Ki ageng wonotoro sampai dipantaran dan menyampaikan permohonan pimpinanannya kepada Ki Ageng Pantaran maka diberikan kepada cantrik tersebut sebuah kendi berisi air dan di kawal oleh 4 jin yang masing-masing bernama : Pule, Randu alas, Jangkang dan Asem Gede dengan disertai pesan bahwa selama perjalanan pulang ke Sambi jangan sekali-kali menoleh ke belakang. Akan tetapi dalam perjalanannya sesampai di desa Tlatar terjadi angin ribut, mendung tebal, dan halilintar yang menyambar-nyambar, suasana jadi seram dan menakutkan , sehingga dengan tidak disadari cantrik tersebut menoleh kebelakang karena ketakutan. Kendi yang dibawanya jatuh, bersamaan dengan jatuhnya kendi suara gemuruh tersebut hilang. Cantrik sadar akan tugasnya sehingga diambil kendi tersebut untuk dibawa ke desa Sambi meskipun airnya tinggal sedikit, saat kendi tersebut diambil suara gemuruh dan hujan lebat datang lagi, cantrik semakin ketakutan, sambil membawa kendi yang isinya tinggal sedikit itu cantrik lari sehingga air yang ada dalam kendi tersebut tercicir dijalan. Dan sesampainya di perbatasan desa Sambi airnya habis. Ditempat kendi jatuh ternyata keluar air yang meluap-luap ( umbul ) sedang air yang tercicir di jalan-jalan keluar umbul kecil. Sesampai di Desa Sambi cantrik langsung menghadap Ki Ageng Wonotoro dengan penuh rasa takut dan menceriterakan semua kejadian yang dialami. 
http://lintangluku.net/wp-content/uploads/2012/08/Tlatar.jpg

Mendengar cerita cantrik tersebut Ki Ageng Wonotoro dengan penuh kesabaran menerima semuanya, Ki Ageng Menyimpulkan bahwa permohonan untuk mendapatkan sumber air belum terkabul. Dengan kejadian tersebut Ki Ageng Wonotoro menyuruh cantrik untuk kembali ketempat dimana kendi tersebut jatuh, dengan maksud agar cantrik tersebut menjaga sumber air ( umbul ) yang muncul tersebut. Cantrik menuju ketempat kendi jatuh disitu cantrik melihat umbul yang meluap-luap, dan sekitar umbul ada 4 pohon besar yaitu pohon randu alas, pule, asem gede dan jangkang yang merupakan jilmaan dari 4 jim yang mengawal.
Melihat air yang meluap-luap, cantrik berusaha menyumbat sedikit agar air dapat dimanfaatkan untuk masyarakat sekitarnya, kemudian cantrik mengambil batu di desa Mudal, tetapi karena batu yang diambil terlalu besar batu itu jatuh disebelah dukuh Mudal, kemudian cantrik mencari batu lagi dan akhirnya batu tersebut dapat menyumbat sebagian dari umbul, sehingga airnya dapat dimanfaatkan. Setelah itu cantrik tersebut kembali ke Sambi, Ki Ageng Wonotoro bertanya kenapa cantrik kembali pulang padahal cantrik tersebut disuruh untuk menjaga umbul itu. Cantrik menceriterakan kejadian di umbul, dari cerita cantrik Ki Ageng Wonotoro tetap menyuruh cantrik agar tetap menjaga umbul tersebut dan dari kejadian tersebut Ki Ageng Wonotoro berpesan bahwa “ Kalau jaman sudah ramai besok “
· Tempat kendi jatuh aku namakan umbul mubal, yang sekarang ini disebut umbul Tlatar karena tempatnya di dukuh Tlatar.
· Tempat air tercecer dinamakan umbul Recah yang sekarang menyebut desa Rancah.
· Tempat suara , prahara dinamakan Udan Nuwuh
· Tempat mengambil batu untuk menyumbat dinamakan pasekan yang sekarang menjadi desa Pasekan.
· Batu yang jatuh disebelah timur dukuh Mudal dinamakan batu Si gajah.
Dengan membawa pesan dari Ki Ageng Wonotoro cantrik kembali ke umbul dan melakukan semedi untuk mendapatkan pendamping hidup. Dalam semedinya cantrik diganggu oleh para peri yang akhirnya salah satu peri tersebut menjadi isteri dari cantrik.
Dari perkembangan cerita perkawinan cantrik dengan peri dilaksanakan dengan perjanjian bahwa perkawinan dilaksanakan asal peri tersebut dibuatkan rumah di sebelah timur umbul yang dinamakan Sedalem dan mata airnya dinamakan Sendang Sidalem.
Semuanya adalah cerita dahulu. Sekarang umbul Tlatar menjadi sebuah obyek wisata, pemandian untuk keluarga yang dilengkapi dengan tempat pemancingan dan warung lesehan yang menyajikan bebagai masakan ikan air tawar dan juga tempat bermain bagi anak-anak. Sehingga layak disebut sebagai Ekowisata air. Disamping itu Tlatar sangat sesuai untuk wisata keluarga, karena letaknya yang tidak jauh dari kota Boyolali yaitu sekitar 4 km ke arah utara.
Saat ini Umbul Tlatar merupakan pemasok air baku utama bagi masyarakat Boyolali karena PDAM Boyolali memanfaatkan Umbul Tlatar untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat Boyolali
Selain uraian akhir dari legenda umbul Tlatar, ada satu hal yang lebih menarik untuk dikembangkan di umbul Tlatar yaitu pemanfaatan air yang ada untuk membangkitkan energi dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ( PLTMH ). Artinya bahwa umbul Tlatar menyimpan potensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ( PLTMH ).

Sumber: https://totosubagyo.wordpress.com/umbul-tlatar/
Taman Air Tlatar, seperti namanya ekowisata alam ini berada di kawasan wisata alam daerah tlatar, Boyolali yang dibangun pada tahun 1997. Taman air ini dibangun dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang sangat melimpah. Dengan kata lain untuk melestarikan sumber daya air.
Dengan mendengar namanya saja sudah bikin kita tertarik dan penasaran untuk melihat dan menikmati kesegaran air yang berasal langsung dari sumbernya dan menikmati keindahan ekowisata air tlatar di boyolali ini. Kawasan rekreasi bagi semua lapisan masyarakat, dan snagat cocok digunakan sebagai empat berlibur untuk keluarga yang hobi banget pergi tamasya. Dan apalagi untuk orang tua yang ingin mengenalkan kepada anaknya mengenai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup.
tllatar
Di area wisata air ini kita dapat melakukan beraneka ragam kegiatan, karena disini sudah diberikan banyak fasilitas untuk berbagai macam kegiatan, misalnya saja;budidaya ikan, restoran, kolam renang, dan sekolah renang. Serta pakecehan (tempat bermain air), bumi perkemahan, jelajah alam, wisata lingkungan dan masih banyak lagi. Konsep yang dibuat adalah menyatu dnegan alam yaitu damai antar manusia dan seisi alam adalah puncak martabat dan harapan untuk kelestarian alam. Air yang sangat menarik untuk anak-anak dan orang-orang dewasa memberikan kenangan indah dalam kehidupan terhadap alam tanpa harus mencemarinya. Selanjutnya sering juag di tlatar di jadikan sebagai srea outbond untuk anak-anak tk maupun sd. Biasanya ada area dimana anak-anak bersama gurunya di bawa ke area untuk penanaman padi.Jadi sekalian anak-anak dapat belajar menanam padi.
 


Yang lebih menariknya lagi para wisatawan dapat memanen secara langsung memanen hasil petani masyarakat desa yang dapat berupa kubis,mentimun, dan melon. Fasilitas yang disiapkan dari pengelola wisata air untuk para wisatawan antara lain ; Flying Fox, sepeda air, dan pemancingan. Ada juga “fish spa”, jadi spa ikan gitu kita dapat menikmati spa bersama dengan ikan-ikan kecil yang kelaparan dan siap mereleksasikan diri kita.

Sumber:
http://www.jalansolo.com/wisata/wisata-taman-air-tlatar-di-boyolali-solo/